Sekarang ini mengatasi problem virus (malware) sudah bukan hal sulit lagi, sehubungan dengan semakin canggihnya metode yang digunakan oleh bermacam software Antivirus yang tersedia. Bahkan untuk software antivirus versi free sekalipun.
Tetapi meski yang digunakan adalah software antivirus yang moderen dan up-todate, selalu saja ada kemungkinan virus (malware) yang sudah dihapus ternyata masih bisa “hidup kembali” (revival, resurrection), dan meng-infeksi ulang sistem komputer pc. Mengapa bisa demikian ? kurang canggihkan software antivirus yang digunakan ?
Sebagaimana kita ketahui, kerumitan sistem lokasi dan sistem sekuriti penyimpanan data didalam sistem operasi Windows, menyebabkan beberapa lokasi data tidak bisa diakses oleh kebanyakan software antivirus. Sungguh kenyataan yang amat buruk, mengingat tidak setiap user menyadari akan hal ini. Dan keadaan akan semakin buruk jika yang dihadapi adalah malware type regeneratif, misalnya seperti Worm.
Pertanyaan penting-nya adalah bagaimana menghapus virus (malware) dengan tuntas dari dalam sebuah sistem komputer pc ?
Cara Menghapusnya
Memang barangkali belum 100% tuntas (mengingat kerumitan Windows), tetapi setidaknya langkah dibawah ini lebih baik dari sekedar “cara standar” yang dilakukan oleh user umumnya, yang hanya mengandalkan software antivirus yang terinstal saja.
- Update library : Apapun software yang digunakan, pastikan bahwa software antivirus tsb rutin diupdate, dan memiliki update library terbaru untuk memastikan malware “zero’s date” bisa terdeteksi. Proses update library sudah semakin mudah dilakukan untuk software antivirus moderen sekarang ini. Bahkan semuanya bisa dilakukan otomatis, tanpa campur tangan user, baik update library maupun update body program.
- Lepas Network : jika sistem tersambung pada jaringan (network), lepaskan dari koneksi jaringan tsb selama proses maintenance. Hubungkan kembali setelah sistem benar-benar sudah bersih dari infeksi malware.
- Task Manager : jika memungkinkan, buka Task Manager dan matikan aplikasi (dan Process) yang dicurigai sebagai aktifitas virus (malware).
- Scan Total : Lakukan virus-scan ke seluruh partisi HDD yang ada. Akan lebih bagus jika scan dilakukan dari Windows Mode Minimal, seperti Safe Mode, Safe Mode with Command Prompt, atau dari DOS/MsDOS console. Mengapa hal ini saya katakan lebih baik ? Sebab kebanyakan virus (malware) akan inactive pada lingkungan minimal tsb. Yang perlu diperhatikan, tidak setiap antivirus bisa dioperasikan pada lingkungan mode minimal ini. AVG adalah salah satu contoh yang mampu beroperasi pada Windows mode minimal.
- Matikan Program Startup : tekan [Windows+R] dan ketik [msconfig]. Buka tab [Startup] : matikan aplikasi yang asing, tidak dikenal, atau yang terindikasi sebagai virus (malware), dengan menghapus ceckmate didepan nama aplikasi ybs. Agar pada proses startup berikutnya, Windows tidak berusaha meload aplikasi tsb.
- Jalankan Windows Search : klik [Start – Search], lakukan pencarian file dengan nama virus yang menginfeksi, set pencarian agar juga mencari file didalam hidden-folder, dan file yang ber- attribut hidden, klik tombol [Search] untuk mencari semua file dengan nama file seperti nama virus tsb.
- Edit Registry : tekan [Windows+R] dan ketik [regedit]. buka key registry : HKLM\software\microsoft\windows\currentversion\Run, klik key [Run], lihat kolom-kanan, pada kolom [Name] hapus (del) string yang menunjukkan virus ybs (jika ada). Hati-hati dan selalu buat backup registry sebelum melakukan sesuatu didalamnya, kesalahan disini bisa berakibat fatal bagi Windows. Periksa juga pada key HKLM\........\runonce, lakukan hal yang sama. Jika belum familiar dengan registry, gunakan software free kecil-mungil “Startup_CPL” yang (mungkin) lebih “aman dan cepat” , lihat gambar-1 klik gambar ukuran lebih besar, review & download "Startup_CPL" di http://mastokkenari.page4.me/161.html.
- Restart Sistem : setelah setiap langkah diatas selesai dilakukan, boot ulang komputer nya dan masuk ke Windows Normal.
- Reset System Restore : utility ini menyimpan catatan konfigurasi sistem pc dalam setiap terjadi perubahan konfigurasi, bisa dibaca artikel saya tentang System Restore. Sering terjadi didalam folder [system Information] tersimpan juga script/virus code yang pernah menginfeksi pc. Agar script virus ini tidak aktif lagi saat dilakukan restore sistem, maka perlu menghapus Restore Point yang ada. Sayang hal ini tidak bisa dilakukan secara langsung. Satu satunya cara adalah dengan me “reset” System Restore. Dilakukan dengan men-disable System Restore dan sesaat kemudian meng-enable nya kembali.
- Restart Sistem : jika semuanya bisa berjalan normal, buka System Restore untuk membuat Restore Point baru. Jika diperlukan bisa membaca artikelnya juga.
Oke sekian dari saya 🙏
0 komentar:
Post a Comment
Komentarnya yang sopan yah!!